Kamis, 02 Juli 2020

Rahasia hati



Dihadapan sang Illahi siapapun tidak akan pernah mampu berbohong walau kata itu tersusun rapi dalam hati, tersembunyi rapat dari telinga-telinga manusia. 

Harapan-harapan yang terus dipanjatkan dikala heningnya malam, kata demi kata terucap selaras dengan tetesan air mata, hingga terkadang menembus relung hati yang terdalam. bukan sebagai alat mengingatkan Tuhan, bukan sebagai penolak ketetapan Tuhan. 

Inilah caraku bercerita langsung kepada pemilik semesta, bahwa aku bukan apa-apa bukan siapa-siapa dihadapannya, doa hanya bentuk ikhtiar dan kerendahanku sebagai hamba, bahwa aku memiliki keinginan. 

Walau terkadang harapan-harapan itu tidak terwujud sekejap mata, tapi keyakinan yang terus terpatri dalam diri, bahwa "Allah Maha Kuasa atas segala makhluk" Yang terus membuatku tiada lelah berharap padanya, berharap keajaiban itu terjadi padaku. Ini bukan sebagai bentuk penistaan rasa syukur. 

Aku sadar, hakikatnya berdoa bukan untuk memaksa, bukan sebagai bentuk paksaan terhadap Tuhan. Tapi sebagai salah satu bentuk usaha dalam meminta ridho-Nya dalam keinginan. Aku sadar bahwa semua keinginan belum tentu terkabul, sebab semua orang pun tau Allah yang menentukan yang terbaik bagi hambanya. Lalu apa yang menyebabkan perasaan terkadang belum bisa menerima? Apa itu manusiawi? Kurang bersyukur, bagaimana caranya? Berprasangka baik kepada Allah. Semua orang tau teori itu, tapi tidak semua orang mampu menerapkannya, salah kah? 


Harapan -> Doa -> (ujian) -> lolos/gagal


Rabu, 01 Juli 2020

Tentang jarak


Ketika beribu kata tidak mampu lagi menggambarkan kerinduan, yang semakin hari semakin menjadi. Dengan jarak ribuan kilometer diseberang pulang sana, menjadi tantangan bagi diri. Teringat hari dimana mereka melepasmu pergi,demi masa depanmu, demi menaikkan martabat keluarga.

Hari demi hari, bulan demi bulan, hingga berganti tahun, keputusan mu dipertaruhkan ketika rasa rindu semakin memuncak. Ketika semangat perlahan memudar, ketika keputusan menjadi penyesalan. Hingga terbesit kata "ingin berhenti".

Pada saat ini lah tanggung jawab dipertanyakan. Bagaimana kamu bisa mengecewakan kepercayaan orangtuamu, bagaimana bisa kamu kembali tanpa senyum dibibir mereka. 

Ketahuilah orangtua tidak pernah meminta lebih kepadamu, tidak pernah menuntut keinginannya padamu, kesuksesanmu adalah pencapaian terbesar bagi mereka. Memang sebagian banyak orangtua minim akan pengetahuan, mereka menyerahkan keputusan pendidikan pada keinginanmu, jangan bodohi mereka, tanpa mereka kamu tidak akan pernah ada disini. Pantaskah perjuangan mereka dibalas dengan kemalasan? 


  1.      Mulai Dari Diri: A pa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?  Sebelum memulai proses pembelaj...