Senin, 23 September 2024


 

1.     Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Sebelum memulai proses pembelajaran mata kuliah Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan pada Topik 1 saya memiliki pemikiran mengenai pentingnya pendekatan ini. Melalui mata kuliah ini memberikan saya pemahaman tentang cara seorang guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan, proses, dan evaluasi/asesmen dalam konteks sosiokultural siswa yang meliputi aspek budaya, sosial, ekonomi dan politk. Sebagai guru, saya perlu menghargai keberagaman budaya di kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang relevan, sehingga siswa merasa lebih terhubung dengan materi yang diajarkan.

Selain itu dalam pemikiran saya adalah bagaimana pengetahuan yang saya dapatkan di mata kuliah ini dapat diterapkan ketika mengajar dan berhadapan dengan peserta didik yang berasal dari latar belakang sosial yang berbeda. Saya menyadari bahwa sebagi seorang guru, kita bukan hanya sebagai penyampai informasi secara pasif kepada siswa tetapi juga menciptakan pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi peserta didik. Setiap peserta didik memiliki keunikan dan latar belakang yang berbeda-beda oleh karena itu saya membayangkan bagaimana saya bisa menggunakan wawasan yang saya dapatkan melalui mata kuliah ini untuk berusaha bisa memahami keberagaman peserta didik dan merencanakan pengajaran yang sebaik-baiknya agar bisa menyelaraskan perbedaan nilai-nilai budaya, bahasa dan komunikasi serta pengalaman hidup peserta didik agar mereka memperoleh hak yang sama untuk belajar.

2.     Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Setelah mempelajari eksplorasi konsep, saya mempelajari terkait sejarah pendidikan pada zaman kolonial Belanda dan Jepang. Yang tidak terlepas dari faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi dan politiknya. Sistem pendidikan pada masa kolonial hanya diselenggarakan secara terbatas, baik akses maupun tujuan pembelajarannya. Bahkan dikatakan hanya untuk kepentingan membantu bisnis kolonial saja. Berikut ini penjelasan mengenai faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi sistem pendidikan pada masa Belanda dan Jepang. Pertama, Faktor Sosial. Pada penjajahan belanda sistem pendidikan berdasarkan strata sosial bagi kalangan elit eropa dan priyayi (bangsawan pribumi), sedangkan untuk rakyat biasa sangat terbatas aksesnya. Sedangkan pada masa penjajahan jepang akses pendidikan diperluas namun dengan kontrol yang ketat. Kedua, Faktor Budaya. Pada masa Belanda lebih banyak menekankan pada budaya Barat dan Bahasa Belanda dan menganggap bahasa dan budaya lokal kurang penting sedangkan pada masa Jepang mengajarkan sejarah dan budaya Jepang sebagai cara untuk menggalang dukungan dan loyalitas  rakyat. Ketiga, Faktor Ekonomi. Secara ekonomi, pendidikan pada masa Belanda atau Jepang sama-sama digunakan hanya untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan ekonomi kolonial. Keempat, Faktor Politik. Dibawah penjajahan belanda, sistem pendidikan dibuat untuk memperkuat kontrol kolonial belanda dan membatasi pengetahuan tentang sejarah dan budaya Indonesia yang dapat memicu semangat nasionalisme. Sedangkan pada masa Jepang menggunakan pendidikan sebagai alat untuk mengkondisikan masyarakat agar setia kepada pemerintah Jepang dan mendukung tujuan perang mereka

 Terdapat beberapa tokoh yang memperjuangkan pendidikan bagi rakyat Indonesia, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara dengan mendirikan Sekolah Taman Siswa. Beliau saat ini dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Hasil pemikirannya bahkan masih digunakan sebagai landasan pendidikan di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan Indonesia telah mengalami 11 kali perubahan kurikulum. Tetapi pengaruh faktor-faktor sosial, Budaya, Ekonomi dan politik tetap berperan penting dalam pengembangan sistem pendidikan.  

3.     Ruang Kolaborasi. Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Pada ruang kolaborasi, kami memaparkan hasil diskusi kami setelah melihat dan mengamati 5 video mengenai pengalaman pengajar dari beberapa daerah. Berdasarkan hasil pengamatan kami mengambarkan melalui program Indonesia Mengajar mereka mengalami secara langsung keadaan nyata masyarakat di berbagai daerah terpencil masih mengalami kesulitan dan ketidakmerataan dalam sektor pendidikan di Indonesia. Pada daerah tersebut, terdapat keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk minimnya fasilitas sekolah, kekurangan tenaga pendidik, dan aspek lain. Dampak dari ketidakmerataan ini membuat anak-anak hanya mampu mengejar pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD), dengan metode pembelajaran yang lebih banyak terkait dengan pengalaman alamiah dan belajar di alam atau luar kelas.Tantangan lain juga dialami oleh pengajar muda yang bernama Martencis Veronica, yang harus merubah mindset dan motivasi anak untuk belajar agar meminimalisir pernikahan dini di daerah tersebut.

Pengiriman pengajar muda dari kota merupakan salah satu upaya dari pemerintah daerah untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada siswa misalnya adalah penerapan bahasa asing dan penggunaan teknologi interaktif kepada anak-anak di daerah terpencil. Hal ini memiliki dampak positif yang sangat signifikan, yakni semakin meningkatkan semangat anak-anak untuk belajar. Tindakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan. Ini juga mencerminkan semangat dan tekad anak-anak di daerah terpencil yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini memberikan harapan bagi generasi muda Indonesia, dengan peningkatan kualitas pendidikan sebagai kunci untuk bersaing di dunia yang terus berubah.

4.     Demonstrasi Kontekstual. Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Pelajaran yang dapat saya ambil dari pengalaman saya mengerjakan demonstrasi konstektual adalah kemampuan untuk berdiskusi dan berkerjasama dengan rekan-rekan saya untuk menghasilkan suatu karya hasil dari pemikiran dan sudut pandang berbeda. Pada demonstrasi konstektual ini kami menyusun pendapat dan ide-ide berbeda untuk menyajikan hasil diskusi kami. Saling mendukung dalam mengkomunikasikan ide satu sama lain agar dapat menciptakan hasil yang mudah dimengerti oleh yang lain.

Selain pengalaman mencapai kesepakatan dalam kelompok, saya juga belajar untuk saling membantu dalam kelompok. Ketika ada teman yang menanyakan pendapat, saya akan mengutarakan pendapat saya untuk menguatkan keraguan yang ada dan begitu sebaliknya. Selain dalam kelompok kami juga saling berbagi pengetahuan, misalnya pada saat mengedit menggunakan canva. Ada beberapa teman yang belum pernah menggunakannya, sehingga sambil mengerjakan tugas kelompok juga sekalian mengajari teman yang lain cara menggunakan canva. Dari kelompok ini saya banyak belajar pengalaman baru, misalnya melatih daya pikir analis dan kritis, berkomunikasi dan berkontribusi dalam kelompok yang mana hal ini sangat berharga di dalam kehidupan sehari-hari saya, atau di dunia akademik.

5.     Elaborasi Pemahaman.

a.     Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Sebelumnya saya telah memahami bahwa sosiokultural sudah mempengaruhi sistem pendidikan Indonesia sebelum Indonesia merdeka, sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Selanjutnya mengenai pembahasan sosiokultural dalam pendidikan saat ini, kita tahu bahwa komposisi masyarakat bersifat heterogen atau multikultural membuat perbedaan budaya sebagai latar belakang individu. Perspektif sosiokultural dimulai dengan eksplorasi diri setiap individu, yang meliputi identitas, hubungan asial dengan masyarakat, preferensi, tujuan hidup, karakteristik dan kemampuan individu.

Begitupun dengan peserta didik berangkat dari berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Untuk menghadapi hal tersebut terdapat Teori Vygotsky yang menyatakan bahwa “ketika latar belakang budaya menjadi tantangan kelas multikultural dalam pendidikan maka diperlukan pendidikan kognitif”. Yaitu berupa penyediaan alat psikologis dan mediasi. Alat psikologis merupakan jembatan antara individu dengan lingkungan sosial budaya yang baru sehingga diperlukan mediasi untuk membantu dan memaksimalkan kemampuan potensial individu dalam proses pembelajaran. Mediasi tersebut memerlukan kemampuan analisis pendidik atau guru untuk menentukan kemampuan aktual yang diperoleh individu atau murid sehingga guru dapat memberikan bantuan atau scaffolding berupa bimbingan atau teman belajar untuk memaksimalkan potensi individu tersebut sehingga perbedaan sosial, budaya, politik, dan ekonomi dapat dimediasi.

b.     Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Hal baru yang saya pahami adalah untuk menghadapi perbedaan latar belakang tersebut berdasarkan Teori Vygotsky solusinya adalah dengan pendidikan kognitif. Misalnya dengan ZPD (Zone of Proximal Development (ZPD atau mediasi. Selain itu guru juga bisa menggunakan teknik scaffolding yaitu memberikan bantuan yang sesuai pada saat  siswa mempelajari konsep baru dan berangsur-angsur mengurangi bantuan tersebut.

 Sehingga dapat dipahami bahwa pendekatan sosiokultural ini bertujuan untuk memastikan guru dapat merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan budaya dan kondisi sosial yang ada, agar kebutuhan siswa bisa terpenuhi dengan baik selama pembelajaran. Dengan memperhatikan keadaan sosial, budaya, dan ekonomi di sekitar sekolah, guru bisa merancang cara mengajar yang lebih sesuai dengan pengalaman dan harapan siswa. Ini membuat pembelajaran menjadi lebih berarti, karena siswa bisa lebih mudah menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

c.     Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah mengenai praktik pengajaran langsung di lapangan mengenai penerapan pembelajaran yang mendukung keberagaman siswa. Saya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai cara berinteraksi sosial yang baik dan memahami zona proksimal siswa dalam pembelajaran. Agar pembelajaran yang saya lakukan nanti mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dimana siswa merasa dihargai dan diterima terlepas dari keberagaman budaya dan pengalaman mereka. Selain itu juga bagaimana menciptakan kolaborasi yang baik antara guru dan siswa agar bisa membantu siswa mencapai potensi terbaiknya.

6.     Koneksi Antar Materi. Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Pada koneksi antar materi, saya mempelajari bahwa ternyata pembelajaran Perspektif Sosiokultural memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lain, yang akan dijelaskan dibawah ini:

a.     Filosofi Pendidikan Indonesia. Filosofi pendidikan Indonesia membahas mengenai sejarah perjalanan pendidikan Indonesia sejak pra-kemerdekaan yang juga berkaitan pengaruh dari faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik. Sehingga sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa “pendidikan harus memperhatikan kodrat zaman dan kodrat alamnya”, sehingga seorang guru harus menyesuaikan pembelajarannya berdasarkan perbedaan kemampuan dan latar belakang peserta didik.

b.     Pembelajaran Berdiferensiasi. Perspektif sosiokultural membahas mengenai aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pendidikan dapat mempengaruhi kebutuhan dan karakteristik peserta didik secara individu. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi dimana dalam penerapannya penting untuk memahami latar belakang dan budaya serta faktor ekonomi peserta didik untuk merancang pembelajaran berdasarkan kesiapan, minat, dan gaya belajar siswa.

c.     Prinsip Pengajaran dan Asesmen I . Pendidikan perlu memperhatikan latar faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dan adil bagi semua peserta didiknya. Perencanaan pembelajaran, materi, dan penilaian yang akan diterapkan harus sesuai dengan karakteristik peserta didik.

d.     Pemahaman Terhadap Peserta Didik dan Pembelajarannya. Perbedaan latar belakang peserta didik bisa menjadi acuan guru dalam memahami karakteristik peserta didik dan cara pembelajarannya. Dengan mengetahui kebutuhan peserta didik, guru bisa merancang pembelajaran yang efektif, inovatif, dan kreatif.

7.     Aksi Nyata.

a.     Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat pembelajaran perspektif sosiokultural dalam pendidikan yang saya rasakan untuk mendukung kesiapan diri saya sebagai guru adalah menambah pemahaman dan pengetahuan saya sebagai calon guru bahwa setiap siswa berasal dari lingkungan yang berbeda, yang mempengaruhi cara mereka belajar, berinteraksi, dan memahami dunia. Dengan mengenali faktor-faktor ini, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hal ini menyadarkan diri saya bahwa seorang guru bukan hanya sebatas menyampaikan informasi secara pasif tetapi juga menjadi fasilitator yang berfokus pada peserta didik dengan memperlakukan peserta didik dengan adil.

Selain menambah pemahaman dan pengetahuan saya, pembelajaran ini juga bermanfaat bagi saya untuk peningkatan keterampilan mediasi (peran guru dan orang dewasa lainnya dalam membimbing siswa melalui interaksi sosial untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam), penggunakaan teknologi untuk mendukung kegiatan pembelajaran sesuai dengan zaman yang berlaku saat ini. Dengan memiliki kesiapan diri tersebut akan membantu saya sebagai calon guru untuk mengoptimalkan penerapan perspektif sosiokultural dalam pengajaran.

b.     Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Menurut saya kesiapan diri saya saat ini berada di skala 7, alasan saya yang pertama karena sebelumnya saya berasal dari basic non-kependidikan sehingga pengalaman langsung mengenai penerapan konsep-konsep yang saya pelajari dalam mata kuliah perspektif sosiokultural di dalam kelas. Menurut saya dalam penerapan konsep ini di pembelajaran membutuhkan waktu dan latihan yang cukup untuk memberikan saya pengalaman dan evaluasi diri menjadi lebih baik dalam praktiknya. Kedua, mengenai pemahaman konsep saya merasa pengetahuan saya masih terbatas. Saya sudah memahami bahwa setiap anak berasal dari konteks sosial yang berbeda-beda. Oleh karena itu dalam merancang pembelajaran dan asesmen harus disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang peserta didik. Namun kedepannya tentu masih banyak aspek-aspek yang lebih dalam dan beragam yang akan saya pelajari dan bisa saya terapkan untuk mendukung kompetensi diri saya. Ketiga, mengenai keterampilan teknologi. Saya merasa, saya sudah cukup mahir menggunakan perangkat komputer misalnya microsoft office, penggunaan canva, dan aplikasi lain yang bisa mendukung proses pembelajaran saya nantinya.

Berikut adalah alasan mengapa saya menilai bahwa kesiapan diri saya berada di skala 7, namun hal ini akan menjadi evaluasi diri saya untuk terus belajar dan mencari pengalaman untuk menerapkan konsep-konsep sosiokultural dalam praktik pembelajaran saya.

c.     Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

Hal yang perlu saya persiapkan untuk bisa menerapkan perspektif sosiokultural dalam pendidikan dengan optimal adalah dengan melihat kekurangan yang sudah saya jelaskan diatas. Berdasarkan evaluasi tersebut, saya perlu mempersiapkan diri dengan mengasah pengetahuan saya lebih baik lagi dengan belajar sungguh-sungguh tentang konsep-konsep sosiokultural melalui perkuliahan atau mengamati langsung ketika PPL di sekolah untuk menambah pemahan dan pengetahuan saya. Kedepannya ketika praktik mengajar langsung saya akan berusaha menerapkan konsep yang didapat dalam mata kuliah ini, dan terus mengevaluasi diri saya lebih baik lagi.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan di perkuliahan atau praktik pengalaman lapangan saya berharap ketika saya menjalani tugas sebagai seorang guru, saya akan lebih siap dan mampu untuk memberikan pembelajaran yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, terutama mengenai moral. Karena saat ini banyak sekali pengaruh perkembangan teknologi yang membawa dampak negatif.

Rabu, 02 Februari 2022

Part of My Life

 Back To Home

Tinggal di kampung memang sangat tenang, jauh dari hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang terdengar sepanjang hari bahkan dikala malam. Di desa bahkan sejak matahari terbenam, hari mulai hening dan hanya terdengar suara jangkrik atau kodok yang bernyanyi dikala musim hujan akan datang.

Ada begitu banyak kehabagiaan dapat berkumpul kembali, bertemu dengan dua sosok paling berharga dan berarti dalam hidup. Mama dan bapak, yang tinggal sejak berpuluh tahun yang lalu setelah memutuskan mencari kehidupan yang lebih baik di tanah orang. Melalui program transmigrasi. 

Bahkan dikala anak tengah memutuskan melanjutkan kuliah di jawa, tanpa rasa ragu atau keluhan yang terdengar mereka mendukung pendidikan ini. Tanpa mereka diri ini bukan apa-apa, dan belum bisa apa-apa. Melakukan segala cara, untuk tetap menopang kehidupan anak tengah yang jauh, namun doa serasa dekat mengiringi langkah.

Menyekolahkan anak tengah dan juga anak bungsu, tentu saja mengeluarkan biaya yang banyak. Namun “mama” selalu bilang “Nak rezeki pasti ada, tenang saja itu urusan kami. Kalian sekolah dengan baik, hingga suatu hari bisa menjadi orang yang bisa membanggakan mama dan bapak.” Sesederhana itu, harapan mereka. 
Setiap harapan kedua orangtua, menjadi harapan anak tengah ini juga. Dengan iringan doa mereka, suatu hari semoga bisa mewujudkan harapan tersebut sekaligus nabung untuk melanjutkan sekolah anak tengah ini. 

Anak tengah punya mimpi melanjutkan pendidikan setelah S1, walaupun pendidikan S1 belum selesai. Tidak ada yang salah dengan mimpi. Jika suatu hari ada kesempatan untuk anak tengah, maka anak tengah sangat ingin melanjutkan pendidikannya. Dosen’ mimpinya.

Anak tengah terkadang ditanya “terus kamu kapan nikah?”. Anak tengah tidak pernah mematok kapan harus nikah, dan tidak pernah iri dengan orang lain yang telah menemukan jodohnya terlebih dahulu. Kapan pun, dan dimana pun anak tengah tidak pernah menolak jodoh jika memang sudah waktunya untuk bertemu.

Kesempatan untuk pulang tahun ini (2022) tidak terlepas dari bantuan anak sulung dan kakak ipar, yang membiayai perjalanan ini. Anak tengah sangat bersyukur, walaupun dari sejak kecil terkadang dipenuhi dengan pertengkaran namun anak sulung juga sangat berperan dalam membantu sekolah anak tengah. “thanks Anak Sulung” dari anak tengah.

Kemarin anak tengah pulang kampung “sendiri”, dia bingung tapi semuanya sudah diatur agar mudah dimengerti bahkan bagi seorang pemula. Ada jasa, untuk membawakan barang dan juga penunjuk jalan. Anak tengah menyewa itu. Namanya adalah Porter Bandara

Setelah di ruang tunggu, anak tengah bertemu dengan seseorang yang mengajak mengobrol setelah anak tengah hanya sibuk dengan handphonenya sendiri. Seseorang tersebut sedang transit dari tarakan di Bandara Juanda Surabaya yang menuju Yogjakarta. Anak tengah sempat bertukar IG dengannya. 

Ini bukan kali pertama anak tengah melakukan perjalanan jauh sendirian. Walaupun anak tengah adalah seorang perempuan, anak tengah sudah pernah melakukan beberapa kali perjalanan Purwokerto-Surabaya menggunakan Bus.

Ada banyak cerita yang juga di alami dalam perjelanan tersebut. Tapi kali ini di bandara, anak tengah dijemput dengan teman SMA walaupun hanya bersua “Hai”.  Kejadian yang tidak pernah terlupakan, dan semoga teman anak tengah tersebut sukses dengan pekerjaan dan kuliahnya sekarang. Anak tengah hanya titip pesan “kamu bisa melewati itu dan melakukan segalanya”. Ya, pemikirannya sangat dewasa dan agamis. Dia juga sangat pekerja keras. Anak tengah sangat kagum dengan sahabatnya itu.

Selanjutnya, anak tengah tiba di Kapuas tepat jam 18.00 WIB dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke desa menggunakan motor dengan “mama”. Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di rumah, hampir separo perjalanan anak tengah dan mama diguyur hujan. Tentu saja ini menyulitkan, dalam kondisi gelap dan jalan yang licin. Untungnya “mama” sudah terbiasa dengan hal itu. Sepatu anak tengah yang berwarna putih, kini telah berubah warna menjadi merah karena tanah yang basah dan mengenai sepatu. 

Begitu jalan di desa, dikala musim hujan. Jalanan akan rusak, dan sangat sulit untuk dilewati. Atau ketika musim panas, jalanan akan dipenuhi debu. Serba salah memang, tapi itulah kehidupan di desa.

Selain jalan, salah satu yang menjadi harapan orang desa adalah jaringan internet yang memadai. Jaringan internet sangat sulit terjangkau. Hanya untuk sekedar membuka WA saja, sangat sulit dan hanya ada dititik titik tertentu. Bahkan setelah 2,5 tahun anak tengah pulang kampung, jaringan im3 sama sekali tidak ada dan hanya ada telkomsel dan itupun sangat sulit juga. Anak tengah bahkan orang-orang desa lainnya mungkin bertanya-tanya kapan jaringan internet di desa ini setidaknya lebih baik.

.Cerita kebanggaan setiap orangtua akan berbeda bagi anaknya. 

Part of My Life

 Purpose of Life

Pagi ini, ketika hari mulai beranjak siang sekitar pukul 9. 33 WIB. Anak tengah duduk diteras rumah dengan kesunyian dan ke-sendirian. Anak tengah mengetik kata-perkata dengan rasa bingung. “tema apa yang akan ku tulis kali ini?”. Dengan terus mengetik tanpa tujuan, rasanya seperti ada yang kurang.

Anak tengah tau dan memahami bahwa sama seperti hidup tanpa tujuan, hanya hidup untuk hari ini dan memikirkan hari esok di keesokan harinya. Anak tengah bingung harus mulai mengetik dari bagian mana, tapi anak tengah teringat dengan perkataan bahwa “hidup seperti air mengalir”, hanya mengikuti arus kemana diri dibawa, kemungkinan berujung pada tempat dan jabatan yang indah namun bisa jadi terbawa pada perkumpulan titik air yang sangat kelam.

Hingga anak tengah memutuskan, jika hidup ini seperti air mengalir maka menentukan kemana air mengalir itu sangat penting. Anak tengah harus punya tujuan.

Kembali terdiam, dan hanya terus mengetik tanpa tujuan. Lalu dihapus, “seperti tidak nyambung”. Memang, diatas segalanya usaha dan harapan manusia ada Tuhan yang memiliki takdir atas hidup manusia. Begitu besar kuasanya, hingga takdir dari setiap juta miliar manusia memiliki takdir yang berbeda-beda masing-masing. Ada yang sukses dengan karirnya, pendidikannya atau pernikahannya. 

Kesalahan yang dilakukan anak tengah adalah membandingkan jalan hidupnya dengan orang lain, anak tengah harus yakin dengan usaha dan jalan takdirnya. Jangan terlalu berekspektasi terlalu tinggi, karena sebesar apa menaruh harapan pada sesuatu maka akan sebesar itu juga rasa kecewa ketika gagal melakukannya.

Yang menjadi beban pikiran anak tengah adalah “Skripsi”, mungkin tidak hanya bagi anak tengah tetapi bagi semua mahasiswa yang menuju semester atas. Anak tengah sangat bingung dengan tema apa kira-kira yang bisa diangkat untuk judul skripsi. Melihat beberapa teman yang telah lulus sempro ada rasa iri. namun juga bingung, “Tema apa yang harus aku angkat?”

Jika sama halnya menulis seperti yang anak tengah lakukan pagi ini, skripsi itu akan selesai. Tapi anak tengah tau betul, hal itu jelas berbeda. Ya, skripsi adalah karya ilmiah, bukan asal tulis untuk menikmati kesunyian seperti yang anak tengah lakukan saat ini.

.Kemampuan setiap orang berbeda, dalam mengerjakan hal yang sama terkadang membutuhkan waktu yang berbeda pula.


Senin, 08 November 2021

Contoh Essay Pendidikan


Krisis Ilmu dan Akhlak Pada Anak  Sekolah Dasar (SD) Akibat Pembelajaran Daring: Fakta atau Mitos?

Oleh: Ika Sumiati


Sudah hampir 2 tahun lebih sejak awal Maret 2019, Indonesia masih di hadapkan dengan permasalahan covid-19. Berbagai sektor mengalami dampaknya terutama sektor pendidikan. Berdasarkan peraturan pemerintah, proses pembelajaran di semua sekolah dilakukan secara daring.

Sekolah daring memang menjadi solusi dalam mengantisipasi penyebaran covid-19, namun disamping itu apakah proses pembelajaran yang dilakukan efektif? Mengenai efektifitas ada beberapa faktor yang menjadi tolak ukur dalam memutuskan proses pembelajaran itu efektif; Pertama, teknologi. Guru atau siswa harus memiliki setidaknya handphone untuk melakukan proses pembelajaran dan jaringan internet yang stabil. Kedua, karakteristik guru. Pengajar memainkan peran sentral dalam efektivitas pembelajaran secara daring, bukan sebuah teknologi yang penting tetapi penerapan instruksional teknologi dari pengajar yang menentukan efek pada pembelajaran. Ketiga, karakteristik siswa. Leidner mengungkapkan bahwa siswa yang tidak memiliki keterampilan dasar dan disiplin diri yang tinggi dapat melakukan pembelajaran yang lebih baik dengan metode yang disampaikan secara konvensional, sedangkan siswa yang cerdas serta memiliki disiplin serta kepercayaan diri yang tinggi akan mampu untuk melakukan pembelajaran dengan metode daring.

Berbicara mengenai fakta, tingkat efektifitas pembelajaran hanya sebesar 66,7%. Faktor penyebab kurangnya efektifitas pembelajaran adalah koneksi internet dan biaya kuota, tidak semua guru maupun siswa memiliki akses internet yang bagus. Guru yang belum bisa memaksimalkan teknologi untuk menjelaskan materi kepada siswa sehingga banyak siswa yang tidak mengerti pelajaran. Selain itu, siswa belum mampu mengelola waktu dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan kurangnya kedisiplinan diri siswa dalam belajar secara daring.

Anak-anak sekolah dasar merupakan usia yang sangat rentan terhadap dampak buruk teknologi dan pergaulan yang tidak baik. Mereka sering kali menerima semua informasi yang diterima secara mentah-mentah tanpa bisa menyaring sisi positif maupun negatifnya. Zaman sekarang dilihat dilapangan, sudah jarang sekali anak-anak kecil yang bermain permainan tradisional. Mereka disibukkan dengan gadgetnya masing-masing. Tanpa pengawasan orangtua, mereka bermain game online tanpa ingat waktu. Bahkan bisa saja menonton tontonan yang belum pantas dilihat di usia mereka.

Lebih mirisnya, anak-anak  seusia mereka sering kali menggunakan bahasa yang tidak pantas digunakan kepada anak seusia mereka maupun kepada yang lebih tua. Sebagai contoh kata-kata tersebut seperti; anjing, goblok, bangsat, anjir dll. Tidak hanya itu, kurangnya sopan santun juga sering kali ditemukan. Ketika lewat di depan orang yang lebih tua, tidak menggunakan kata “permisi” tetapi “awas saya mau lewat”.

Lalu bagaimana dengan tugas sekolah? Tugas sekolah diberikan untuk mengukur kemampuan siswa mengenai sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Namun pada kenyataannya, tugas yang seharusnya dikerjakan oleh siswa malah dikerjakan oleh orangtuanya. Tentu saja ini akan berpengaruh pada pola pikir siswa, sehingga ditakutkan setelah sekolah dilakukan secara tatap muka, siswa akan malas untuk mengerjakan tugas bahkan lebih parah apabila sampai siswa tidak ingin bersekolah lagi.

Namun jika dilihat dari sisi orangtua, sekolah online tentu juga memberatkan. Siswa yang tidak mengerti materi tentu saja tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan, sehingga orangtua harus mempelajari lagi materi tersebut untuk membantu siswa mengerjakan tugas. Ditambah dengan kesibukan-kesibukan dengan pekerjaan lain, dan juga tidak semua orangtua bisa memahami materi tersebut.

Kenyataannya sekolah daring menjadi tantangan bagi guru dalam menyampaikan pelajaran, bagi siswa dalam menerima pelajaran, dan bagi orangtua dalam mengawasi anak-anaknya. Terutama bagi orangtua, yang pada saat sekolah daring seperti ini 100% anak-anak berada dirumah dan berada dibawah pengawasan orangtua sepenuhnya. Sehingga orangtua memiliki peran penting dalam menanamkan pendidikan karakter yang baik di rumah. Pendidikan karakter tidak hanya diajarkan disekolah tetapi orangtua juga memiliki peran besar dalam mendidik karakter anaknya.

Pendidikan karakter atau pendidikan akhlak, sangat penting ditanamkan sejak dini. Pendidikan karakter akan mempengaruhi perkembangan masa depan anak. Peran orangtua yang dapat diterapkan dalam mendidik karakter anak yaitu dengan menanamkan nilai-nilai agama dan kebiasaan yang baik seperti 1) menanamkan nilai kebaikan pada anak. 2) mengajarkan sopan santun 3) mengembangkan sikap mencintai perbuatan yang baik 4) melaksanakan perbuatan yang baik.

Selain mengajarkan kepada anak, orangtua juga harus terus memantau perkembangan anak dalam praktik pembangunan karakter dirumah. Namun yang sering kali tidak disadari oleh para orangtua adalah, mereka hanya menyuruh tanpa memberikan contoh kepada anaknya. Seperti yang kita tau anak adalah peniru, sehingga orangtua seharusnya memberikan contoh yang positif sehingga anak bisa melihat dan mempelajari secara alami pendidikan karakter dari orangtuanya.

Pembiasaan menanamkan pendidikan karakter ini nantinya diharapkan dapat mengurangi krisis akhlak pada anak, dimana anak akan memiliki sikap sopan santun dan menggunakan kata-kata yang baik. Selain itu juga membentuk kedisiplinan diri dengan kewajiban dan tugas-tugasnya sehingga meningkatkan semangat belajar dan dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh pendapat Leidner diatas bahwa siswa yang cerdas serta memiliki disiplin serta kepercayaan diri yang tinggi akan mampu untuk melakukan pembelajaran dengan metode daring.

 

 

 

 

 

Referensi:

Pangondian, Roman Andrianto, dkk. 2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0”. Jurnal SAINTEKS 2019.

Widianto, Edi. 2015. “Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Dalam Keluarga”. Jurnal PG PAUD. Vol (2) No (1).

Jumat, 29 Oktober 2021

Mau Berbelanja di TikTok Shop? Berikut ini keunggulan dari TikTok Shop !


TikTok adalah salah satu aplikasi yang tidak asing lagi didengar, bahkan merupakan aplikasi yang memiliki banyak peminat dan diakses oleh jutaan orang dari berbagai tingkat usia. Aplikasi yang dikembangkan oleh negara tirai baru ini, semakin menggencarkan fitur-fitur yang menarik terutama saat pandemic untuk meningkatkan jumlah penggunanya. Terbaru, tidak kalah seperti aplikasi-aplikasi lain yang memiliki fitur e-commerce, TikTok juga mengeluarkan sebuah fitur belanja online yang di sebut dengan TikTok Shop. Apa sih itu TikTok Shop?

Seperti yang sudah disebutkan diatas TikTok Shop adalah fitur belanja online yang dikeluarkan oleh aplikasi TikTok. Dalam menyelesaikan transaksi pembelian, tidak perlu beralih ke aplikasi lain mapun beralih ke situs web. Tentunya hal ini mempermudah proses pembelian dibandingkan di aplikasi Instagram maupun Facebook.

Dalam artikel ini tidak membahas bagaimana cara mendaftarkan akun atau cara berbelanja di TikTok Shop, tetapi lebih membahas mengenai keunggulan dan kekurangan dari fitur belanja online ini. Sehingga diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kalian yang masih bimbang dan bingung mengapa harus berbelanja di TikTok Shop.

Keunggulan fitur belanja online TikTok Shop. Pertama, aplikasi TikTok memiliki banyak pengguna itu artinya banyak juga pengguna yang menjual barangnya dengan cara diunggah di beranda atau melalui live streaming. Hal ini memberikan keuntungan bagi pembeli karena memiliki banyak pilihan variasi barang yang diinginkan. Kedua, banyak promo dan gratis ongkir. Di TikTok Shop banyak promo-promo yang tersedia terutama pada saat live streaming bahkan ongkir ke kalimantan yang di app sebelah ongkirnya besar sekali namun beberapa akun penjual di  TikTok Shop bisa sama sekali tidak ada ongkir. Ketiga, banyak video ulasan. Nah pada TikTok Shop biasanya membuat konten mengenai ulasan dari barang-barang yang di jual. Dari video kita bisa menilai kualitas barang tersebut sebelum memutuskan untuk membeli.  Keempatberbelanja sambil berkarya. Di satu aplikasi, tidak hanya bisa digunakan untuk berbelanja, tetapi juga bisa sambil menonton, berjualan, atau bahkan membuat konten di TikTok.

Selain beberapa keunggulan diatas, berikut ini beberapa kekurangan dari TikTok Shop pertama, kalian tentu tau dengan orang-orang yang disebut dengan seleb TikTok. Orang semacam mereka tentu banyak yang mempromosikan sesuatu barang atau yang lainnya. Ada satu kasus, mereka membuat sebuah konten barang dengan menyertakan link tautan. Dan ternyata barang yang datang tidak sesuai. Dimana barang yang datang lebih kecil dibanding yang di video. Dengan dalih iseng masukin link, tetapi akhirnya merugikan orang lain. Oleh karena itu kita sebagai pembeli harus teliti dan membaca terlebih dahulu deskripsi dari barang tersebut. Kedua, ada juga beberapa kasus yang sudah membeli tetapi barangnya tidak dikirim. Mungkin saja ini kesalahan dari tokonya, kurang teliti dalam merekap pesanan yang masuk ke mereka. Namun jika pesanan sudah di proses, perjalanan paket dapat di cek di menu “orders

Setiap aplikasi atau sebuah fitur belanja online pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga seharusnya kita yang lebih bijak dan lebih waspada dalam berbelanja terutama secara online. Seperti yang kita tau, banyak kasus yang membeli barang tidak sesuai dengan gambar yang dipajang. Karena ada harga ada kualitas, sehingga harus pintar-pintar memilih toko. Happy buying gaes.

 

 

 

 

 

 


Minggu, 24 Oktober 2021

Contoh motivation letter untuk mendaftar beasiswa BI

 LOLOS BEASISWA BI?

Tips dan Trik Menulis Motivation Letter

Oleh: Ika Sumiati

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, sebelumnya perkenalkan saya Ika Sumiati mahasiswa semester 5 di UIN SAIZU Purwokerto dan menjadi salah satu penerima beasiswa BI 2021. Beberapa dari kalian mungkin bertanya-tanya apasih beasiswa BI itu?

Beasiswa BI adalah beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesian bagi Mahasiswa S1 di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bermitra kepada Bank Indonesia sebagai bentuk kepedulian sosial dengan memberikan bantuan biaya kuliah bagi mahasiswa yang memiliki prestasi akademik maupun non akademil dan aktif di beberapa kegiatan social kemasyarakatan.

Mahasiswa yang menjadi penerima beasiswa ini akan di wadahi dalam sebuah Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) yang nantinya akan menyusun program kerja sebagai bentuk kontribusi dan tanggung jawab sebagai penerima beasiswa BI. Tenang aja, di GenBI nanti akan dapat banyak pengalaman, relasi baru dari kampus lain, dan masih banyak hal lain yang dapatkan di GenBI ini.

Untuk menjadi salah satu bagian dari anggota GenBI, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi salah satunya yaitu membuat motivasion letter. Sebenarnya tidak ada aturan mengikat dalam membuat motivasion letter, tetapi ini bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman yang masih bingung dalam menyusun dan menulis motivasion letter untuk beasiswa BI.

Ada beberapa point penting, yang harus diperhatikan saat membuat motivasion letter:

1.     Kejujuran

Menurut saya point penting dari motivasi letter adalah kejujuran, menuliskan secara jujur bagaimana kondisi keluarga, kondisi keuangan orangtua, motivasi mengikuti beasiswa, mengikuti organisasi apa saja dan prestasi apa saja yang telah diperoleh. Karena motivasi letter yang kita buat pasti sebelumnya akan dibaca oleh pewawancara, dan dari jawaban yang kita kasih saat wawancara maka pewawancara bisa menilai apakah yang kita tulis di motivasion letter dilebih-lebihkan atau tidak.

2.     Ketahui motivasi ikut BI

Ketahui secara pasti motivasi mengikuti beasiswa ini, tidak hanya motivasi untuk meringankan beban orangtua, tetapi berikan alasan-alasan lain yang memberikan timbal balik untuk Bank Indonesia apabila kamu diterima menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut.

3.     Perhatikan kesalahan kata.

    Sebelum mengirimkan motivasion letter yang kamu buat, ada baiknya cek lagi apabila ada typo (kesalahan kata). Dari sini dapat dilihat kalau kamu teliti dan niat mengikuti beasiswa tersebut.

Berikut ini motivasion letter yang saya tulis untuk mengajukan beasiswa BI.

Motivation Letter 

Kepada Yth.  

Panitia Penerimaan Beasiswa Bank Indonesia 

Di tempat 

Nama saya Ika Sumiati, saya berasal dari Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah lebih tepatnya  tinggal di desa Sekata Makmur Lamunti II A-3. Saya anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Ade  Mulyana dan Tati Haryati. Orangtua saya bekerja sebagai petani karet, dengan penghasilan yang tidak  menentu. Kondisi pandemi yang sudah melanda Indonesia sejak maret lalu, menyebabkan harga karet  turun.

Walaupun berasal dari keluarga yang sederhana, menjadikan motivasi saya untuk belajar lebih  giat. Hal ini saya buktikan sejak SD yang selalu memperoleh peringkat dikelas, kemudian pada saat  SMP saya pernah menjadi Peserta OSN di bidang IPA, dan pada saat SMA saya aktif di beberapa  organisasi seperti Pramuka, PMR, dan juga Panahan. Selain aktif di beberapa organisasi selama di SMA  saya pernah mengukir prestasi diantaranya juara 1 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang Ekonomi  Terintegrasi tingkat Kabupaten dan Juara 1 Panahan kategori Horsebow Putri tingkat Nasional. Saat  ini saya menempuh pendidikan strata 1 di IAIN Purwokerto, di kampus saya mengikuti organisasi PMII,  KSEI dan Komunitas Kertas Putih. Dan organisasi di luar kampus saya mengikuti komunitas Urup  Project yaitu komunitas yang memfokuskan diri dalam kegiatan sosial.  

Motivasi saya mengikuti beasiswa PSBI yang pertama saya ingin membantu meringankan biaya  kuliah. Oleh karena itu, apabila saya diterima sebagai penerima  beasiswa ini saya bisa meringankan biaya Uang Kuliah Tunggal, pembayaran pondok, dan keperluan kuliah  lainnya. Karena harus membiayai saya di perantauan dan juga harus membiayai  sekolah adik saya, yang saat ini sedang menempuh pendidikan SMP IT BABUSSALAM di kota yang juga  membutuhkan biaya yang sama besar. 

Kedua, motivasi saya mengikuti beasiswa BI apabila saya diterima saya bisa memberi lebih  untuk orang-orang yang membutuhkan, baik itu menyalurkan melalui komunitas maupun orang-orang tidak mampu yang saya temui di jalan maupun lingkungan sekitar.  

Ketiga, beasiswa BI ini merupakan salah satu Program Sosial Bank Indonesia yang menyeleksi  mahasiswa/i yang aktif dan berprestasi terutama bagi mahasiswa yang kurang mampu atau tidak  mampu, saya yakin saya layak diterima sebagai bagian dari keluarga besar GenBI dan dapat ikut  berkontribusi dalam tim, sosialisasi dengan masyarakat, dan seluruh program GenBI. Sehingga, jika saya diterima saya bisa  memberikan kontribusi dalam komunitas GenBI dan pasti akan berguna bagi saya setelah lulus dalam  menambah pengalaman dan relasi, terutama dengan jurusan saya sebagai Ekonomi Syariah.  

Besar harapan saya dapat di terima dan menjadi bagian dari GenBI. Apabila saya diterima  menjadi salah satu penerima beasiswa BI saya akan memberikan yang terbaik, dan ikut serta aktif  dalam setiap program kerja dari GenBI.  

Demikian surat motivasi ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dijadikan bahan  pertimbangan dalam penerimaan beasiswa BI. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam  perkataan maupun tulisan. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. 

Purwokerto, Februari 2021 

Hormat Saya, 

(Ika Sumiati) 

 

 

Semoga membantu dan jangan lupa berdoa.

 

 

Jumat, 05 Februari 2021

Pilihan kedua



Dari suatu pengalaman saya pernah belajar, walaupun kamu bukan orang pertama yang terpilih untuk mencoba, kamu dijadikan pilihan kedua setelah pilihan pertama tidak menyanggupi dan meninggalkan kesempatan yang dipercayakan padanya. Kamu mampu membuktikan bahwa "anda tidak salah pilih", dengan memberikan hasil yang terbaik. 

Tidak ada salahnya berusaha mencoba, sesuatu yang diamanatkan kepada kita. Itu artinya mereka punya kepercayaan bahwa kita mampu untuk menjalankan hal tersebut. Yang selalu saya ingat "lebih baik gagal karena telah berusaha daripada tidak pernah mencoba dan sudah pasti gagal". 

Kamis, 02 Juli 2020

Rahasia hati



Dihadapan sang Illahi siapapun tidak akan pernah mampu berbohong walau kata itu tersusun rapi dalam hati, tersembunyi rapat dari telinga-telinga manusia. 

Harapan-harapan yang terus dipanjatkan dikala heningnya malam, kata demi kata terucap selaras dengan tetesan air mata, hingga terkadang menembus relung hati yang terdalam. bukan sebagai alat mengingatkan Tuhan, bukan sebagai penolak ketetapan Tuhan. 

Inilah caraku bercerita langsung kepada pemilik semesta, bahwa aku bukan apa-apa bukan siapa-siapa dihadapannya, doa hanya bentuk ikhtiar dan kerendahanku sebagai hamba, bahwa aku memiliki keinginan. 

Walau terkadang harapan-harapan itu tidak terwujud sekejap mata, tapi keyakinan yang terus terpatri dalam diri, bahwa "Allah Maha Kuasa atas segala makhluk" Yang terus membuatku tiada lelah berharap padanya, berharap keajaiban itu terjadi padaku. Ini bukan sebagai bentuk penistaan rasa syukur. 

Aku sadar, hakikatnya berdoa bukan untuk memaksa, bukan sebagai bentuk paksaan terhadap Tuhan. Tapi sebagai salah satu bentuk usaha dalam meminta ridho-Nya dalam keinginan. Aku sadar bahwa semua keinginan belum tentu terkabul, sebab semua orang pun tau Allah yang menentukan yang terbaik bagi hambanya. Lalu apa yang menyebabkan perasaan terkadang belum bisa menerima? Apa itu manusiawi? Kurang bersyukur, bagaimana caranya? Berprasangka baik kepada Allah. Semua orang tau teori itu, tapi tidak semua orang mampu menerapkannya, salah kah? 


Harapan -> Doa -> (ujian) -> lolos/gagal


  1.      Mulai Dari Diri: A pa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?  Sebelum memulai proses pembelaj...